Selasa, 22 Maret 2016

Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya




RA. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.


  • Biografi Singkat Kartini
Semasa hidupnya dimulai dengan lahirnya Kartini di keluarga priyayi. Kartini yang memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini ini ialah anak perempuan dari seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibu dari Kartini memiliki nama M.A. Ngasirah, istri pertama dari Sosroningrat yang bekerja sebagai guru agama di salah satu sekolah di Telukawur, Jepara. Silsilah keluarga Kartini dari ayahnya, bisa dilacak terus hingga Sultan Hamengkubuwono IV, dan garis keturunan Sosroningrat sendiri bisa terus ditelusuri hingga pada masa Kerajaan Majapahit.

Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya 

Ayah Kartini sendiri awalnya hanyalah seorang wedana (sekarang pembantu Bupati) di Mayong. Pada masa itu, pihak kolonial Belanda mewajibkan siapapun yang menjadi bupati harus memiliki bangsawan sebagai istrinya, dan karena M.A. Ngasirah bukanlah seorang bangsawan, ayahnya kemudian menikah lagi dengan Radeng Adjeng Moerjam, wanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Pernikahan tersebut juga langsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi bupati, menggantikan ayah dari R.A. Moerjam, yaitu Tjitrowikromo.
Sejarah singkat perjuanga RA.Kartini selama hidupnya berawal ketika ia yang berumur 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri. Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit. Selama masa ia tinggal di rumah, Kartini kecil mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda, dimana ia kemudian mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah.
Kartini juga mulai banyak membaca De Locomotief, surat kabar dari Semarang yang ada di bawah asuhan Pieter Brooshoof. Kartini juga mendapatkan leestrommel, sebuah paketan majalah yang dikirimkan oleh toko buku kepada langganan mereka yang di dalamnya terdapat majalah-majalah tentang kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kartini kecil sering juga mengirimkan beberapa tulisan yang kemudian ia kirimkan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca, yaitu De Hollandsche Lelie. Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil, dan tak jarang juga dalam suratnya Kartini menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca. Sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner. Semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.
Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah dengan bupati Rembang oleh orangtuanya. Bupati yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini sebelumnya sudah memiliki istri, namun ternyata suaminya sangat mengerti cita-cita Kartini dan memperbolehkan Kartini membangun sebuah sekolah wanita. Selama pernikahannya, Kartini hanya memiliki satu anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kartini kemudian menghembuskan nafas terakhirnya 4 hari setelah melahirkan anak satu-satunya di usia 25 tahun.

  • Pemikiran dan Surat-Surat Kartini
Wafatnya Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya karena salah satu temannya di Belanda, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Abendanon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911, dan cetakan terakhir ditambahkan sebuah surat “baru” dari Kartini.
Pemikiran-pemikiran Kartini dalam surat-suratnya tidak pernah bisa dibaca oleh beberapa orang pribumi yang tidak dapat berbahasa Belanda. Baru pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahasa Melayu. Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah. Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, dan semua ini dilakukan agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya itu.
  V!N@.

Minggu, 20 Maret 2016

Note Lagu Indonesia




V!N@.


Cara Tepat Hilangkan Rasa Pahit Pada Pare

 

Pusat Obat Tradisional 

Untuk anda para ibu rumah tangga yang suka memasak pasti tahu rasa pahit yang terdapat pada pare seperti apa, dan kadang kala anak atau suami anda tidak menyukainya. Nah, mengingat kesanan pasti anda ingin membuat buah pare ini lezat dan tidak pahit agar bisa disukai oleh keluarga anda, untuk itu disini saya akan memberikan solusinya dengan Cara Tepat Hilangkan Rasa Pahit Pada Pare yang bisa dilakukan para ibu rumah tangga atau orang yang memang suka memasak.




Dalam mengolah pare seperti yang terdapat pada sajian siomay atau direbus memang masih terdapat rasa pahitnya, mungkin itu belum tepat dalam cara menghilangkannya, dan dibawah ini adalah cara yang paling tepat dalam menghilangkan rasa pahit pada pare yang bisa anda lakukan :
  • Menggunakan Daun Jambu Biji
Dalam cara ini pasti sudah tidak asing lagi dan sudah banyak yang melakukanya termasu ibu saya juga dirumah sering menghilangkan rasa pahi pada pare dengan menggunakan daun jambu biji. Caranya, Pare dan daun jambu biji di cuci terlebih dahulu rebus bersamaan sampai keduanya layu, lalu tambahkan garam secukupnya saja untuk mempercepat proses menghilangkan rasa pahit pada pare. Setelah semua beres, selanjutnya cuci pare dengan air bersih dan peras hingga kesat dan saat itulah pare bisa dimasak dengan rasa yang sudah tidak pahit lagi.
  • Menggunakan Gula Pasir
Dalam cara yang satu ini, belah lah pare menjadi beberapa bagian yang anda inginkan, lalu campurkan 5 sdm gula pasir atau secukupnya saja. Setelah itu, remas pare dalam gula pasih hingga mengeluarkan air sampai habis, jika sudah selesai cuci pare dengan air besih dan peras lagi. Dengan itu maka rasa pahit pada pare akan hilang.
  • Menggunakan Garam
Cara ini sebenarnya sama seperti menggunakan  tapi bedanya setelah pare sudah dipoting potong, lalu simpan dalam rendaman garam sekitar 20 atau 30 menit. Setelah itu peras pare dan bilas dengan air mengalir sampai teskturnya kesat.

V!N@.

Nama - Nama Malaikat & 9 Sunan Beserta Tugasnya

 

  • Malaikat  

    Malaikat adalah ciptaan Allah yang ghaib, yang tidak mempunyai nafsu dan pikiran, tidak berbapak dan tidak beribu, juga tidak beranak. Malaikat hanya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Malaikat ada baaaaanyak banget, tapi yang wajib diimani hanya ada sepuluh.

    Keimanan kepada malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus mengimani keberadaan malaikat.

    Nama-Nama 10 Malaikat dan Tugasnya
    1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.

    2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.

    3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.

    4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.

    5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.

    6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.

    7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.

    8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.

    9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.

    10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
  •  9 Sunan

    Wali songo adalah sebutan bagi 9 sunan yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Atas berkat kerja keras mereka pulalah, saat ini agama Islam berkembang menjadi negara mayoritas bagi penduduk Indonesia. Kendati sumbangsihnya yang sangat besar tersebut sudah membuat kita berada di jalan yang terang benderang, sebagian dari kita masih banyak yang belum tahu siapa-siapa saja nama sunan yang tergabung dalam wali songo tersebut. Menyadari hal itu, penulis blog kisah asal usul ini akan membahas nama-nama wali songo tersebut beserta asal daerahnya.

    Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html
    Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
  1.  Sunan Gresik

 
Nama Aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkandy (Asia Tengah) awal abad 14 dari Maulana Jumadil Kubro (Keturunan ke 10 dari Husein / Cucu Nabi Muhammad SAW) dan wafat pada tahun 1419 Masehi kemudian dimakamkan di Desa Gapuro Wetan, Kota Gresik, Jawa Timur. Menurut keterangan beliau Merupakan keturunan ke 22 dari Nabi Muhammad SAW dan juga Merupakan Walisongo paling tua / pertama.

 

2. Sunan Ampel



Nama Aslinya adalah Raden Rahmad yang kemudian digelari dengan pangggilan Sunan Ampel lahir di Champa (Kamboja) 1401 Masehi dari ayah yaitu Sunan Gresik / Maulana Malik Ibrahim dan ibu beliau adalah Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Beliau wafat pada tahun 1481 M dan makam beliau ada di Sebelah Barat Masjid Sunan Ampel, Desa Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan keturunan ke 22 dari Nabi Muhammad SAW, Beliaulah yang mengenalkan istilah Molimo (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon), 2 Orang muridnya yang sangat terkenal yaitu mbah sholeh (Penjaga Masjid Ampel yang makamnya ada 9) dan mbah bolong (Melubangi pengimaman untuk melihat ka’bah/arah kiblat dalam pembangunan Masjid Ampel)

 

3. Sunan Bonang 

 
Nama Aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim yang dipanggil dengan kanjeng Sunan Bonang. Lahir beliau pada tahun 1465 Masehi dan wafatnya pada tahun 1525 M dan dimakamkan di Tuban, Jawa Timur. Ayah beliau adalah Sunan Ampel dan ibunya Nyai Ageng Manila (Putri Addiapti Tuban Arya Teja). Keterangan menyebutkan beliau Merupakan keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad SAW dan beliau juga adalah Pengarang tembang tombo ati .

4. Sunan Drajat 

 
Nama Aslinya Raden Qosim dilahirkan pada tahun 1470 M yang kemudian wafat pada tahun 1522 M. beliau juga termasuk anak dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila (Putri Addiapti Tuban Arya Teja). Makam beliau ada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan, Jawa Timur dan beliau Merupakan keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad SAW, Pencipta tembang Macapat Pangkur.
 

5. Sunan Giri. 

 
Nama Aslinya adalah Raden Paku / Raden Ainul Yaqin lahir di Blambangan, 1442 M. Ayah beliau adalah Maulana Ishak dan ibunya Dewi Sekardadu, (Putri Prabu Menak Sembuyu, Raja Blambangan), beliau Wafat pada tahun1506 M dan dimakamkan di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur . beliau Merupakan keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad SAW dan Pencipta mainan cublak-cublak suweng

6.  Sunan Muria

 
Nama Aslinya Raden Umar Said, menenai kapan lahir dan wafatnya tidak ada sumber yang sahih menyebutkannya, akan tetapi dimana dimakamkannya beliau dimakamkan Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Beliau termasuk keturunan Sunan Kalijaga dan sunan kalijaga sendiri sebagai ayahandanya dengan ibunya bernama Dewi Sarah (Adik Sunan Giri) binti Maulana Ishaq. Beliau Terkenal sangat dekat dengan rakyat jelata

7.  Sunan Kudus.

 
Nama Asli belua adalah Ja’far Shodiq dan kemudia dipanggil dengan panggilan Sunan Kudus. Beliau wafat pada tahun 1550 Masehi dan Beliau dimakamkan di Kota Kudus, Jawa Tengah Ayah beliau bernama Raden Usman Haji (Sunan Ngudung) dan ibu bernama Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Beliau dimakamkan di Kota Kudus, Jawa Tengah. Beliau termasuk Keturunan ke 24 Dari Nabi Muhammad SAW dan Pernah menjadi panglima perang kerajaan demak

8.  Sunan Kali Jaga.

 
Nama asli beliau yaitu Raden said, dan masyarakat memanggilnya dengan sebutan Sunan Kalijogo, beliau lahir sekitar tahun 1450, namun mengenai wafatnya tidak ada sumber menyebutkannya mengenai waktunya. Nama ayahnya bernama Tumenggung Wilwatikta (Adiapti Tuban), dan dari keturuanan ibu tidak ada yang menyebutkan siapa ibu beliau. Makam beliau terletak di Desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dalam menyebarkan agama Islam beliau Terkenal menggunakan kesenian sebagai media dakwah, (Wayang dan Suluk) Pencipta lagu lir ilir dan gundul-gundul pacul. Beberapa muridnya yang terkenal adalah Sunan Bayat (Klaten), Sunan Geseng (Kediri), Syekh Jangkung (Pati) dan Ki Ageng Selo (Demak)

9.  Sunan Gunung Jati

 
Nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah yang kemudian digelari dengan Sunan Gunung Jati, beliau lahir pada tahun 1448 / 1450 dan wafat pada tahun 1569 Masehi, ayah beliau bernama Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar (musafir dari Gujarat yang hijrah ke jawa), terkenal dengan nama Syekh Maulana Akbar dan ibunya yaitu Nyai Rara Santang (Putri Prabu Siliwangi). Makam beliau terletak di Gunung Sembung, Desa Astana, Kec. Gunung Jati, Kab. Cirebon, Jawa Barat .

V!N@.
Sunan Drajat Nama kecilnya adalah Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang”. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.
- See more at: http://duniabaca.com/biografi-dan-kisah-perjalanan-hidup-sunan-drajat.html#sthash.sgYAbgBm.dpuf
Sunan Drajat Nama kecilnya adalah Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang”. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.
- See more at: http://duniabaca.com/biografi-dan-kisah-perjalanan-hidup-sunan-drajat.html#sthash.sgYAbgBm.dpuf
Wali songo adalah sebutan bagi 9 sunan yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Atas berkat kerja keras mereka pulalah, saat ini agama Islam berkembang menjadi negara mayoritas bagi penduduk Indonesia. Kendati sumbangsihnya yang sangat besar tersebut sudah membuat kita berada di jalan yang terang benderang, sebagian dari kita masih banyak yang belum tahu siapa-siapa saja nama sunan yang tergabung dalam wali songo tersebut. Menyadari hal itu, penulis blog kisah asal usul ini akan membahas nama-nama wali songo tersebut beserta asal daerahnya.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Alat Ukur

 

1. Mikrometer Sekrup

 

 Mikrometer sekrup ialah alat ukur panjang yang ketelitian dalam pengukurannya amat teliti bisa mencapai 0,01 milimeter. Dalam ilmu fisika, biasanya alat ini digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan serta diameter luar suatu benda. Alat ini terdiri dari rahang utama yang berperan sebagai kala utama dan rahang putar berperan sebagai skala nonius.
Skala utama pada alat ini terbagi ke dalam satuan milimeter dan pada setiap 5 milimeter di berikan angka. Jika selubung pengukur alat ini diputar sebanyak 1 kali putaran penuh maka bagian rahangnya akan bergeser antah itu maju maupun bergeser mundur tergantung ada pemutarannya sebesar 0,5 milimeter dan apabila di putar sebanyak dua kali putaran penuh maka bagian rahangnya akan bergeser 1 milimeter.
Selubung pengukur maupun kala nonius pada alat ini terbagi menjadi 50 bagian, pada setiap 5 bagiannya tersebut di beri angka sehingga satu skala selubung pengukur mempunyai panjang 1/50 X 0,5 milimeter = 0,01 milimeter.
     Terdapat 3 jenis umum pengelompokan mikrometer, yaitu:
  • Mikrometer Luar :
Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda semisal kawat, blok-blok dan batang-batangan.
  • Mikrometer Dalam :
Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur garis bagian tengah lubang suatu benda.
  • Mikrometer Kedalaman :
Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur suatu kerendahan dari slot-slot.

Fungsi Mikrometer Sekrup.

Fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan, panjang dan mengukur diameter suatu benda yang bentuknya sangat kecil semisal mengukur diameter kabel, kawat, lebar kertas dan benda kecil lainnya yang tak bisa diukur oleh alat lain.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Ada 5 langkah dalam memakai mikrometer sekrup ialah:
  • Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
  • Lakukan pengecekan sewaktu apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala noise apakah menunjukkan angka nol.
  • Buka rahangnya dengan cara menggerakkan bagian pemutarnya ke arah kiri sampaia benda yang akan diukur bisa masuk ke dalam rahang mikrometer tersebut.
  • Setelah itu letakkan benda di antara poros tetap dan poros geser, selanjutnya tutup kembali rahang hingga benda yang diukur terjepit.
  • Putarlah pengunci supaya pemutar tidak bisa bergerak, hingga mengeluarkan suara “klik”. Apabila langkah tersebut benar dilakukan, maka ukuran suatu benda dapat diketahui.

2.  Jangka Sorong


  
 Jangka Sorong  ialah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Beberapa produk keluaran terbaru telah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

Kegunaan/Fungsi :

  • Dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
  • Dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara tancapkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
  • Dipakai untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.

Cara Menggunakan/Mengukur :

a. Mengukur diameter dalam :
  • Geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
  • Letakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong dapat masuk ke dalam benda/gelas tersebut.
  • Geser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/gelas yang diukur.
b. Mengukur diameter luar :
  • Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
  • Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
  • Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.
c. Mengukur kedalaman :
  • Taruh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
  • Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
  • Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar gelas.
  • Catat hasil pengukuran.
V!N@.

Besaran ( satuan) & Alat Ukur 


Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan 
  • Besaran pokok  
Besaran pokok (Base Quantities) merupakan besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Contoh Besaran pokok (Base Quantities) dapat anda lihat pada gambar dibawah ini:


  • Besaran Turunan
 Besaran turunan (Derived Quantities) merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Selain tujuh besaran pokok, besaran fisika yang lainnya termasuk dalam besaran turunan. Contoh Besaran Turunan (Derived Quantities) dapat anda lihat pada gambar dibawah ini:
  • Luas diturunkan dari dua besaran panjang, yakni panjang dan lebar.
  • Volume diturunkan dari tiga besaran panjang, yakni panjang, lebar dan tinggi.
  • Massa jenis diturunkan dari satu besaran massa dan tiga besaran panjang.
  • Kelajuan (Kecepatan) diturunkan dari satu besaran panjang (jarak) dan satu besaran waktu.
  • Perlajuan (Percepatan) diturunkan dari satu besaran panjang (jarak) dan dua besaran waktu.
  • Gaya diturunkan dari satu besaran massa, satu besaran panjang dan dua besaran waktu.

Perlu diperhatikan bahwa walaupun istilah yang digunakan berbeda, panjang, lebar, tinggi dan jarak termasuk besaran yang sama, yakni besaran panjang. Untuk mengukur panjang, lebar, tinggi dan jarak digunakan alat ukur besaran panjang, bisa berupa meteran, mistar atau alat ukur besaran panjang yang lainnya.
 
V!N@.

Kamis, 17 Maret 2016

Proses Terjadinya Hujan

Pengertian Air hujan

Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan titik-titik air yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan sudah tidak mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut, maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk air hujan atau presipitasi.
Bagaimana caranya mengukur curah hujan ?
Jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu disebut curah hujan. Nah, untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakanlah alat yang disebut penakar hujan (rain gauge). Alat ini terdiri dari corong dan tabung penampung. Curah hujan biasanya diukur dalam milimeter (mm) atau sentimeter (cm).
Gambar: Alat penakar curah hujan yang terdiri dari corong dan tabung 
 Gambar: Alat penakar curah hujan yang terdiri dari corong dan tabung



      Dari pengukuran curah hujan ini nantinya akan didapatkan beberapa data yang bisa kita olah menjadi 3 macam hasil pengukuran hujan, yakni :     1) Jumlah curah hujan harian. Merupakan hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
    2) Curah hujan bulanan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
    3) Curah hujan tahunan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.

B. Macam-Macam Air Hujan
       Nah, hujan itu sendiri dapat kita bedakan menjadi beberapa macam, antara lain;

1. Berdasarkan Ukuran Butirnya
a) Hujan gerimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b) Hujan salju (snow), terdiri atas kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku.
c) Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
d) hujan deras (rain), yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperatur nya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

2. Berdasarkan Proses Terjadinya

a) Hujan zenithal
        Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal (angin mendorongnya ke atas). Akibatnya terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhu berkurang) sehingga terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan konveksi. Adapun tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.
Gambar: Proses terjadinya hujan zenithal (sumber: isidunia.com)



 Gambar: Proses terjadinya hujan zenithal

Untuk daerah tropis, hujan zenithal dapat terjadi sebanyak 2 kali setahun sedangkan daerah lintang 23,5° LU/LS dapat mengalami satu kali hujan dalam setahun.

b) Hujan frontal
         Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah.
        Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Hujan terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi. Kemudian, terbentuklah awan pada akhirnya turun hujan.
Gambar: Proses terjadinya hujan front akibat pertemuan massa udara panas dan dingin (Sumber: isidunia.com)


 Gambar: Proses terjadinya hujan front akibat pertemuan massa udara panas dan dingin

c) Hujan Orografis
          Hujan orografis, terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh karena itu, massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. Akhirnya, titik-titik air turun di sekitar lereng pegunungan. Fenomena itulah yang dinamakan hujan orografis (Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).
Gambar: Proses terjadinya Hujan orografis (sumber:Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta)





                  
V!N@.