HASIL KARYA SENI RUPA YANG BERKAITAN ATAU TERPENGARUH
OLEH BUDAYA DAN AGAMA
Kaligrafi
Kehadiran kaligrafi yang bernuansa lukis mulai muncul pertama kali sekitar tahun 1979 dalam ruang lingkup nasional pada pameran Lukisan Kaligrafi Nasional pertama bersamaan dengan diselenggarakannya MTQ Nasional XI di Semarang, menyusul pameran pada Muktamar pertama Media Massa Islam se-Dunia than 1980 di Balai Sidang Jakarta dan Pameran pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh tahun 1981, MTQ Nasional di Yogyakarta tahun 1991, Pameran Kaligrafi Islam di Balai Budaya Jakarta dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyah 1405 (1984) dan pameran lainnya.
Para pelukis yang mempelpori kaligrafi lukis adalah Prof. Ahmad Sadali (Bandung asal Garut), H. Amang Rahman (Surabaya), dilanjutkan oleh angkatan muda seperti Saiful Adnan, Hatta Hambali. atau menawarkan pola baru dalam tata cara mendesain huruf-huruf yang berlainan dari pola yang telah dibakukan. Namun apapun hasil dari reaksi tersebut, kehadiran seni lukis kaligrafi dianggap para khattat sendiri membawa banyak hikmah, antara lain menimbulkan kesadaran akan kelemahan para khattat selama ini Kekurangan mencolok para khattat, setelah melihat para pelukis mengolah karya mereka adalah kelemahan tentang melihat bahasa rupa yang ternyata lebih atau hanya dimiliki para pelukis.
Perkembangan lain dari kaligrafi di Indonesia adalah dimasukkan seni ini menjadi salah satu cabang yang dilombakan dalam even MTQ tersebut pada akhirnya dipandang kurang memuaskan karena sistemnya adalah mengirimkan hasil karya khat langsung kepada panitia
Wayang Kulit
Asal-usul wayang menjadi jelas , sesuai budi daya masyarakat dengan Wayang
Indonesia memiliki ciri khas yang merupakan jati dirinya . Sangat mudah
dibedakan dengan seni budaya sejenis yang berkembang di India, Cina, dan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Tidak saja berbeda bentuk serta cara
pementasannya . setiap Negara
menceritakan tentang wayang berbeda – beda contoh di Indonesia wara wali
menceritakan kisah pewayangan dalam ajaran islam , dan india menceritakan kisah
pewayangan dalam ajaran hindu atau budha .
Para wali dan pujangga Jawa
mengadakan pembaharuan yang berlangsung terus menerus sesuai perkembangan zaman
dan keperluan pada waktu itu, utamanya wayang digunakan sebagai sarana dakwah
Islam. Sesuai nilai Islam yang dianut, isi dan fungsi wayang telah bergeser
dari ritual agama (Hindu) menjadi sarana pendidikan, dakwah, penerangan, dan
komunikasi massa. Ternyata wayang yang telah diperbaharui kontekstual dengan
perkembangan agama Islam dan masyarakat, menjadi sangat efektif untuk
komunikasi massa dalam memberikan hiburan serta pesan-pesan kepada khalayak.
Fungsi dan peranan ini terus berlanjut hingga dewasa ini.
Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang
lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan
Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya
Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari
kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas
permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan
sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten.
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai
saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas
perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar
pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja
Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti
Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di
Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini
ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang, seakan tak
pernah selesai. Penemuan kembali reruntuhan bangunan yang terbesar,
yaitu Candi Syiwa, dilaporkan oleh C.A. Lons pada tahun 1733. Upaya
penggalian dan pencatatan pertama dilaksanakan di bawah pengawasan
Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun 1885, meliputi pembersihan
semak belukar dan pengelompokan batu-batu reruntuhan candi.
Pada tahun 1902, upaya tersebut dilanjutkan kembali oleh van Erp.
Pengelompokan dan identifikasi batu-batu reruntuhan dilaksanakan secara
lebih rinci. Pada tahun 1918, pemugaran terhadap Candi Prambanan
dilanjutkan kembali di bawah pengawasan Dinas Purbakala (Oudheidkundige
Dienst) yang dipimpin oleh P.J. Perquin. Melalui upaya ini, sebagian
dari reruntuhan Candi Syiwa dapat direkonstruksi kembali.
Pada tahun 1926, dibentuk sebuah panitia pemugaran di bawah pimpinan De
Haan untuk melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan Perquin. Di bawah
pengawasan panitia ini, selain pembangunan kembali Candi Syiwa semakin
disempurnakan hasilnya, dimulai juga persiapan pembangunan Candi Apit.
Pada tahun 1931, De Haan meninggal dan digantikan oleh V.R. van Romondt.
Pada tahun 1932, pemugaran kedua Candi Apit berhasil dirampungkan.
Pemugaran terpaksa dihentikan pada tahun 1942, ketika Jepang mengambil
alih pemerintahan di Indonesia. Setelah melalui proses panjang dan
tersendat-sendat akibat perang dan peralihan pemerintahan, pada tahun
1953 pemugaran Candi Syiwa dan dua Candi Apit dinyatakan selesai. Sampai
saat ini, pemugaran Candi Prambanan masih terus dilaksanakan secara
bertahap.
V!N@.
0 komentar:
Posting Komentar